by

Dudi Akasyah : Motivasi Menulis

 

Dudi Akasyah, penulis, spirit menulis :

Wahyu pertama berbunyi: Iqra, perintah “bacalah!” Dari membaca itu kita akan mampu berfikir, kemudian pemikiran dituangkan melalui qalam (pena).

Tulis ! Bukti kamu pernah hidup di jaman itu. Tulis ! Akan menjadi amal yang terus mengalir. Islam & Peradaban seperti gula dengan manisnya.

 

Dr. Siti Nuri Nurhaidah, Komisi Dakwah MUI Provinsi DKI Jakarta dan Akademisi,

Saya mengenal Ustad Dudy di Komisi Dakwah MUI Provinsi DKI Jakarta yang telah menulis lebih dari 40 buku tentang Kajian Hukum Islam dan sebagainya. Ia bukan dosen apalagi Peneliti BRIN.

Hanya versi beliau “Saya guru ngaji TPQ, dan pengasuh Rumah Qur’an.”

Menulis adalah proses intelektual dan mengasah ketajaman berpikir serta bagian dari salah satu metode Dakwah Islam.

Prihatin jika ada ungkapan : 

” Ngapain nulis nulis buku, kalau di majlis taklim enggak ada yang nanya ke ustadz dan ustadzahnya bukunya apa yg ditulis, jurnalnya apa, nulis buku itu untuk BKD dosen, kecuali nulis untuk *GAYA-GAYAAN*. 

Allahu Akbar 

Menulis untuk gaya-gayaan

What’s ???

Apalagi mengaku paling ngerti JURNAL.

… Di grup ini ada yang bergelar Profesor, Peneliti Utama dan Dosen Dosen Senior UIN tapi tetap tawadhu 

Wallahu alam 🙏🏻

Sumber : Grup WA MUI DKI tanggal 6/2/2025

 

Dr. H. Abi Ichwanudin, Bendahara Umum MUI Provinsi DKI Jakarta :

Ustadz Dudi Akasyah sesungguhnya telah menginspirasi kita bahwa menulis adalah bagian dari dakwah, kita ingat dawuh Gus Dur, bahwa kekurangan warga NU ya menulis. Prakarsa menguatkan literasi dalam konteks merawat khazanah keilmuan ke depan harus menjadi tradisi kita. 

Terimakasih Ust. Dudi, antum telah menjadi inspirator bagi kami yang ada di NU.

Sumber : Grup WA KBNU JU Abad II (Tanggal 10-2-2025)

News Feed