by

H Dudi Akasyah : Cara Mudah ke Gua Hira

Kamis, 21 Dzulhijjah 1444 H / 21 Juli 2022

Seminggu sesudah puncak haji: Wukuf Arafah, Mabit di Muzdalifah, dan Jamarah di Mina.

Saya dan istri ziarah ke Jabal Nur yang di atas gunung tersebut terdapat Gua Hira, tempat Nabi Muhammad Saw menerima wahyu pertama Al-Quran Al Karim.

Jam 02.30 dinihari, kami berangkat dari Hotel Rose Garden (Misfalah) tempat kami menginap selama hampir sebulan lebih di Kota Mekkah.

Kami berdua naik taxy (ongkos 30 riyal atau sekitar Rp 120.000) untuk tujuan ke Jabal Nur.

Tidak butuh waktu lama, sekitar 10 menit, kendaraan sampai tujuan, yakni gerbang pendakian.

Meski waktu masih malam namun peziarah tetap ramai berlalu-lalang.

Kami duduk-duduk rileks dulu melihat ramainya peziarah.

Jam 03.00 dimulai pendakian.

Jalan yang dilalui berupa tanjakan. Lebar jalan antara 1-2 meter. Kiri-kanan jalan terdapat tebing curam bebatuan.

Suasana malam harusnya gelap gulita namun kami merasakan sebaliknya, bahwa jalan yang dilalui cukup terang, padahal tidak ada listrik atau penerangan umum. Ma sya Allah.

Banyak peziarah yang mendaki maupun yang turun. Tua muda hilir mudik; semuanya berjalan penuh semangat yang menggugah jiwa.

Sesekali kami berhenti, memandang kota Mekkah dari ketinggian. Menikmati panorama kota suci di malam hari, bertahtakan kerlip lampu dan cahaya lampu Tower Zam-zam terlihat dari kejauhan.

Angin sepoi-sepoi mengusap lembut. Meski sedang musim panas dan hanya bebatuan namun di Jabal Nur suasananya sejuk nan nyaman.

Alhamdulillah, akhirnya kami sampai ke puncak Jabal Nur bertepatan dengan kumandang Adzan Subuh yang terdengar jelas dari Masjidil Haram (jam 03.56 WAS).

Kami melaksanakan shalat subuh bersama peziarah lainnya di Puncak Jabal Nur.

Di puncak Jabal Nur kami merenung, memandang hamparan bumi Mekkah dari ketinggian.

Di bawah ini adalah tulisan penulis saat berada di puncak Jabal Nur :

—————–

Jabal Nur
gua hira

Kami berada di puncak jabal nur
Di gua hira
Meski sekarang musim panas yang ekstrim namun angin di sini semilir dan sejuk segar
Masya Allah

Allahumma shalli ‘ala sayidina muhammad

Alhamdulillah
Saya bersama istri dapat merenungi perjuangan Nabi dan Siti Khadijah menerima perintah yang mulia.

Mengambil inspirasi Gua Hira, Jabal Nur, agar kelak saat kembali ke negeri kami dapat menebar syiar Islam dari lingkup terkecil, terdekat, dan syiar yang semakin luas.

Dari puncak jabal nur terpampang jelas pemandangan kota Makkah

Diiringi angin pagi hari

Bergema dalam hati, wahyu pertama Surat Al-Alaq ayat 1-5

Pemandangan langit begitu jelas, terbayang malaikat Jibril yang lebar sayapnya dari timur ke barat, sambil memeluk erat Rasulullah dan berkata : “Bacalah”

H Dudi Akasyah
Ditulis di Jabal Nur, Gua Hira
Hijaz-Makkah Mukarramah
Kamis 21 Dzulhijjah 1444 H / 21 Juli 2022

—————–

Menuju ke Gua Hira. Dari puncak Jabal Nur, kami berjalan agak menurun, melewati jalan setapak, sempit yang diapit batu besar di kanan dan kiri, sesudah itu sampailah ke Gua Hira.

Gua Hira
Luas gua hanya cukup untuk dua orang. Alhamdulillah, saya dan istri dapat sujud berdua di dalamnya.

Bagaimana cara menentukan arah kiblat di Gua Hira?

Masjidil Haram terlihat jelas dari Gua Hira. Di puncak Jabal Nur kita sangat mudah menentukan arah kiblat.

Jam 07.00 WAS, kami berada di samping Gua Hira. Berada di tebing bebatuan. Batunya besar-besar. Di sana, kami menggelar sajadah, menunaikan shalat dhuha, berdoa, dan duduk tafakur. Sungguh, betah berlama-lama di Jabal Nur.


Meski hari sudah siang, hampir jam 8 pagi, udara di Gua Hira terasa amat segar. Padahal sekarang Bulan Juli 2022 yang mana wilayah jazirah Arab berada di musim panas yang menyengat.

08.00 pagi, kami turun dari Jabal Nur. Peziarah yang datang mendaki tetaplah banyak.

Perjalanan turun terasa lebih cepat disertai lantunan shalawat yang bergemuruh dalam hati.

Di bawah banyak ditemui taksi. Dengan ongkos 30 riyal sampailah kami ke hotel tempat menginap dengan membawa seribu kenangan dan inspirasi dari Gua Hira.

Allahumma shali ‘ala sayidina Muhammad

Comment

Leave a Reply

News Feed