Modal utama agar anak hafal Al-Quran adalah tekad dari orang tua. Tekad yang bulat menempatkan hafalan Quran sebagai prioritas utama.
“Menyingkirkan” dulu sejenak obsesi yang di luar tahfidz.
Apakah kita mampu bertekad seperti itu?
Padahal tekad hanya urusan hati sehingga kita hanya tinggal membalikan hati kita sendiri.
Orang yang berkata “mau” belum tentu memiliki tekad sebab hanya sekedar “mau.” Bagi orang yang mempunyai tekad maka ia akan bergerak guna mewujudkan harapannya.
Anak kecil masih tergantung pada orang tua, masih membutuhkan bimbingan penuh dari kita.
Tekad anak masih sangat dipengaruhi oleh pendirian orang tua. Apabila kita gamang maka jangan harap bisa fokus dalam menjalani prosesnya.
Tekad ibarat sebuah tujuan dari perjalanan. Selama kita terus berjalan, meski perjalanan itu perlahan, maka akan sampai kepada tujuan, yakni hafal Quran.
Di dalam keluarga, kita memiliki otoritas, akan kemanakah haluan keluarga diarahkan? Prioritas apa yang akan dicanangkan? Kenapa bukan hafidz Quran yang digemakan dalam keluarga?
Kini tiba saatnya, simpati kita terhadap tahfidz ditunjukkan dengan bukti atau tindakan. Tekad menempuh perjalanan mewujudkan anak penghafal Quran.
Tekad berbuah Kemudahan dan Barokah
Apabila kita memiliki keinginan kuat supaya anak menjadi hafidz maka kita akan menemukan berbagai kemudahan, yaitu:
Al-Quran adalah fitrah
Pernahkah kita mendengar atau menyaksikan anak-anak kecil yang hafal Quran? Bahkan ada anak yang ketika ia dilahirkan langsung hafal Quran. Fakta tersebut menunjukan bahwa Al-Quran sangat sesuai dengan fitrah manusia. Hanya hati kotor dan dosa yang menjadikan seseorang sulit menyentuhnya.
Al-Quran Mudah Dihafal
Allah ﷻ menepati janji, maha menepati janji. Dia ﷻ menyampaikan kepada kita bahwa Al-Quran sangat mudah untuk dihafal. Hal itu termaktub dalam Al-Quran Surat Al-Qomar ayat 17, 22, 32, dan ayat 40.
“Dan sungguh telah Kami mudahkan Al-Quran untuk peringatan (dihafalkan), maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? (QS. Al-Qamar, 54:17)”
“Dan sungguh telah Kami mudahkan Al-Quran untuk peringatan (dihafalkan), maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? (QS. Al-Qamar, 54:22)”
“Dan sungguh telah Kami mudahkan Al-Quran untuk peringatan (dihafalkan), maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? (QS. Al-Qamar, 54:32)”
“Dan sungguh telah Kami mudahkan Al-Quran untuk peringatan (dihafalkan), maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? (QS. Al-Qamar, 54:40)”
Allah ﷻ menyampaikan di dalam 4 ayat dengan redaksi yang sama persis! untuk menegaskan bahwa Al-Quran sangat mudah untuk dihafal.
Al-Quran Mukjizat Terbesar Akhir Jaman
Al-Quran memiliki banyak keistimewaan, kita akan menemukan banyak kemudahan bersamanya.
Allah ﷻ menurunkan rahmat dan barokah selama proses menghafal. Karunia luar biasa akan diperoleh para penghafal Quran sebagai bukti mukjizat terbesar akhir jaman.
Tekad Kuat, Bantuan pun Datang
Allah Ta’ala mengetahui isi hati, apabila tekad kita kuat (untuk menghafal Quran) maka Dia akan memberikan bantuan, yang terpenting kita kerja keras maka akan sampai ke tujuan. Seperti seseorang bertekad menuju suatu kota maka ia akan sampai ke kota tersebut. Apatah lagi Al-Quran yang sudah dijanjikan Allah ﷻ berbagai kemudahan dan barokah bagi siapa saja yang ingin menekuninya.
Kesibukan yang bertumpuk atau tugas yang tak pernah henti tak menjadi penghalang untuk belajar. Seiring berjalannya proses, kegiatan hafalan semakin memperoleh tempat istimewa dalam hidup kita.
Ibarat sebuah mesin yang sudah lama tidak dipakai. Pekerjaan ekstra adalah disaat memanaskan mesin, ketika mesin sudah hidup sangat mudah ia bekerja dan makin lama akan semakin efektif cara kerjanya.
Selama ini obsesi kita lebih sering dipengaruhi oleh pengaruh orang-orang padahal cara tersebut belum tentu memberi kebaikan sebagaimana yang diharapkan. Kenapa tidak terobsesi untuk Al-Quran yang sudah dijamin mampu memberi kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pembaca yang budiman, mungkin saat penulis menyampaikan tentang pentingnya tekad, yang terlintas di benak kita adalah banyaknya tekad untuk hal-hal lain sehingga seolah-olah “tak ada tempat” untuk menyelipkan tekad untuk hafalan Quran.
Memiliki Keyakinan
Yakin bahwa siapa pun yang dekat dengan Al-Quran maka hidupnya akan selamat dan para malaikat senantiasa memayungi orang yang belajar Al-Quran.
Allah ﷻ akan menurunkan rahmat (kasih sayang) kepada orang yang rajin bergaul dengan Al-Quran.
Yakin bahwa Allah ﷻ akan memberikan pertolongan sepanjang proses bimbingan tahfidz anak-anak.
Yakin bahwa jalan ke depan semakin lapang dan terbuka lebar untuk menghafal.
Alangkah indahnya, jika anak-anak kelak memberikan mahkota surga untuk kita.
Anak Memberi Mahkota untuk Kedua Orangtuanya di Surga
مَنَ قَرَأ القُرانَ وَعَمِلَ بِمَافِيهِ اُلُبِسَ وَالِدَاهُ تَاجًا يَومَ القَيِامَةِ ضَووُهَ اَحسَنُ مِنُ ضَوءِ الشٌمسِ
“Barangsiapa (anak) membaca Al-Qur’an dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya, maka kedua orang tuanya akan dipakaikan mahkota pada hari Kiamat yang cahayanya lebih terang daripada cahaya matahari…” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
~~~°°°•••°°°~~~
Kelapa Gading, Jakarta, 29-1-2021
Penulis : Dudi Akasyah
Comment