Oleh : Dudi Akasyah
Memberi Mahkota Surga untuk Kedua Orang Tua
Dari Mu’adz Al-Juhani ra bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :
مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَعَمِلَ بِمَا فِيهِ، أُلْبِسَ وَالِدَاهُ تَاجًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ، ضَوْءُهُ أَحْسَنُ مِنْ ضَوْءِ الشَّمْسِ فِي بُيُوتِ الدُّنْيَا لَوْ كَانَتْ فِيه، فَمَا ظَنُّكُمْ بِالَّذِي عَمِلَ بِهَذَا؟
Barangsiapa yang menghafal Al-Quran dan mengamalkan isinya, maka akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya mahkota pada hari kiamat. Mahkota tersebut lebih terang daripada cahaya matahari di rumah-rumah dunia seandainya cahaya itu ada padanya. Maka bagaimana lagi keadaan orang yang melakukan perkara tersebut (HR. Abu Dawud)
Mampu Memberi Syafaat untuk 10 Orang Keluarganya
Rasulullah ﷺ bersabda :
مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَحَفِظَهُ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ وَشَفَّعَهُ فِي عَشَرَةٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ كُلُّهُمْ قَدْ اسْتَوْجَبُوا النَّارَ
“Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan menghafalkannya, lalu menghalalkan apa yang dihalalkannya dan mengharamkan apa yang diharamkannya, maka Allah akan memasukannya ke dalam surga dan memberikan syafaat kepadanya 10 orang dari keluarganya yang divonis masuk neraka.” (HR. Ibnu Majah)
Al-Quran: Satu Huruf Bernilai 10 Kebaikan
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an, maka dia memperoleh satu kebaikan. Adapun satu kebaikan dilipat-gandakan menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf” (HR. At-Tirmidzi)
Sebagai contoh, basmalah (bismillahirrahmanirrahiim) berjumlah 19 huruf. Sehingga basmalah bernilai pahala 190 kebaikan.
Al-Quran Memberi Syafa’at
Dari Abu Umamah Al-Bahili bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اقْرَءُوا الْقُرْآنَ؛ فَإِنَّهُ يَأْتِي شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِصَاحِبِهِ
“Bacalah Al-Quran, sebab ia akan datang pada hari kiamat memberi syafaat kepada orang yang membacanya” (HR. Ahmad)
Al-Quran: Keagungan ayatnya Mengguncang Bumi
Allah ﷻ berfirman:
وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰ نًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَ رْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰى ۗ بَلْ لِّـلّٰهِ الْاَ مْرُ جَمِيْعًا ۗ اَفَلَمْ يَايْـئَسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْ لَّوْ يَشَآءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيْعًا ۗ وَلَا يَزَا لُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا تُصِيْبُهُمْ بِمَا صَنَعُوْا قَارِعَةٌ اَوْ تَحُلُّ قَرِيْبًا مِّنْ دَارِهِمْ حَتّٰى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ
“Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, (itulah Al-Qur’an). Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi di dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah (penaklukan Mekah). Sungguh, Allah tidak menyalahi janji” (QS. Ar-Ra’d, 13:31).
لَوْ اَنْزَلْنَا هٰذَا الْقُرْاٰنَ عَلٰى جَبَلٍ لَّرَاَ يْتَهٗ خَا شِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ ۗ وَتِلْكَ الْاَ مْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ
“Sekiranya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir.” (QS. Al-Hasyr, 59:21)
Al-Quran: Obat Penawar Hati dan Rahmat (Kasih Sayang) Allah ﷻ
يٰۤاَ يُّهَا النَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِ ۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ
“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman” (QS. Yunus, 10:57)
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْـقُرْاٰنِ مَاهُوَ شِفَآءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ ۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَا رًا
“Dan Kami turunkan Al-Qur’an sebagai penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian” (QS. Al-Isra, 17: 82)
Petunjuk Hidup dan Kabar Gembira
Allah ﷻ berfirman:
اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰ نَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَ يُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًا
“Sungguh, Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar” (QS. Al-Isra, 17:9)
Al-Quran: Cahaya Kehidupan
Allah ﷻ berfirman:
وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَاۤ اِلَيْكَ رُوْحًا مِّنْ اَمْرِنَا ۗ مَا كُنْتَ تَدْرِيْ مَا الْكِتٰبُ وَلَا الْاِ يْمَا نُ وَلٰـكِنْ جَعَلْنٰهُ نُوْرًا نَّهْدِيْ بِهٖ مَنْ نَّشَآءُ مِنْ عِبَا دِنَا ۗ وَاِ نَّكَ لَتَهْدِيْۤ اِلٰى صِرَا طٍ مُّسْتَقِيْمٍ
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur’an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur’an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus” (QS. Asy-Syura, 42: 52)
يٰۤـاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَآءَكُمْ بُرْهَانٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَاَ نْزَلْنَاۤ اِلَيْكُمْ نُوْرًا مُّبِيْنًا
“Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur’an)” (QS. An-Nisa, 4:174)
Menghafal Al-Quran: Sebaik-Baik Ibadah
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
Sebaik-baik ibadah umatku yaitu membaca Al-Quran (HR. Baihaqi)
Keutamaan Disibukkan dengan Al-Quran
Diriwayatkan dari Abu Sa‘id dari Rasulullah ﷺ bahwa Allah ﷻ berfirman:
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى مَنْ شَغَلَهُ قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ عَنْ ذِكْرِي وَمَسْأَلَتِي، أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ ثَوَابِ السَّائِلِينَ، وَفَضَلُ الْقُرْآنِ عَلَى سَائِرِ الْكَلَامِ كَفَضْلِ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ
Barangsiapa disibukkan dengan menghafal Al-Quran sehingga tidak sempat untuk dzikir dan doa, maka Aku (Allah) akan memberi balasan doa terbaik. Keutamaan Al-Quran atas kalimat-kalimat lain seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya” (HR. Baihaqi)
Fadilah Bersusah-Payah Belajar Al-Quran
Rasulullah ﷺ bersabda :
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ متفق عليه
“Orang yang pandai membaca Al-Qur`an, maka ia disertai para malaikat yang mulia. Adapun yang membaca Al-Qur`an dengan terbata-bata dan bersusah payah, maka ia mendapat dua pahala.” (Muttafaq Alaih)
Menjadi Muslim Terbaik
Dari Utsman bin Affan ra bahwa Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ أَفْضَلَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari)
Dari Hajjaj bin Minhal dari Syu’bah dari Alqamah bin Martsad dari Sa’ad bin Ubaidah dari Abu Abdirrahman As-Sulami dari Utsman bin Affan ra, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari)
[====®®®®====]
Dudi Akasyah
Kelapa Gading, JKT, 8-2-2021
Comment